Tuesday, September 13, 2011

Bore-Up New Jupiter Z

Punya motor New Jupiter Z? Kapasitas mesin 115cc belum bikin kamu puas??? Oke, kita lakukan bore-up Yamaha Jupiter Z New kamu!

Pertama, bongkar head cylinder dan block cylinder-nya, konfigurasi mesin overstroke dengan langkah 57,9mm, diameter piston 50mm, tampak seakan-akan hanya menciptakan mesin mio dengan sistem gigi transmisi, mengenaskan! Peningkat tenaga yang dibutuhkan yaitu membangun ulang konfigurasi mesinnya! Utama yang harus diganti adalah piston, jika mio harian banyak yang membore-up hingga 150cc, kenapa kita tidak?

Kedua, tanamkan piston diameter 58mm, banyak pilihannya, mulai yang flat macam milik Yamaha Byson , atau mengadopsi milik Honda Sonic / CS1. Penanaman piston ini hanya memerlukan penggantian liner, tanpa harus membongkar crankcase dan memperlebar lubang tengah baut tanam.

Bore-Up New Yamaha Jupiter Z 150cc

Berapa kapasitas sekarang?
Dengan rumus V =  ( 3,1416 x D x D x S ) / 4000, dimana D adalah diameter piston , S adalah panjang stroke. Maka didapat kapasitas baru sebesar 152,97 CC. Wah! Penambahan hampir 40 cc adalah sebuah hal yang dapat dipastikan membuatmu bergetar saat menancap gas! Tapi sabar... Kita mau memodifikasi mesin dengan presisi.
Penambahan 40 CC pada silinder akan berimbas pada rasio kompresi, melonjak jadi 11,6 : 1, Berani? Kalau ada pertamax plus selalu tidak apa-apa. Lagipula kompresi semakin tinggi keawetan usia komponen akan semakin menurun.

Ketiga, noken as bagian pemasok bensin bisa di awali dengan membuka di kisaran 30 derajat, dan menutup di 80 derajat, begitu sebaliknya. LSA lebar lebih pas bagi yang masih ingin mempertahankan karburator kecil. LSA lebih sempit bisa dipakai untuk pemakaian karburator venturi extra besar , misal pe28mm. Penambahan luasan venturi sebanyak 10mm lebih, mengindikasikan penambahan lift sekitar 30 %. Ini didapat dari rumusan 2 tak, setiap karbu direamer 1mm, lidah stoper biasanya dilebarkan 3 % dari standard! Ya, kita memang ingin menciptakan mesin 4 tak, sekencang 2 tak, tapi tetep irit konsumsi BBM pastinya...


Setelah dihitung-hitung , lift klep dikisaran 7.8mm, masuk di area 27% masih aman dipakai harian. Instalasi pir klep swedia sebagai pembalik klep mutlak perlu, menggantikan pir katup standard. Sehingga bila dipasok otak pemicu pengapian macam BRT maupun REXTOR, masih sanggup menggapai RPM tinggi dengan aman jika sewaktu-waktu ingin mengejar honda tiger. Penataan dapur pacu selesai...

Keempat, urusan knalpot perlu dihitung ulang. Tinggal lihat buku catatan modifikasi mesin, dilirik tabel dimana klep ex mulai membuka di kisaran 80 derajat, torsi puncak dipatok di 9.000 RPM, maka panjang pipa utama adalah 21,5 inches. Jika dikonversi, panjangnya sekitar 55 cm. Untuk menghitung lebar diameter dalam knalpot nya tinggal lihat rumus dibahawanya,
ID = sqrt ( cid / ( P + 3 ) x 25 ) x 2.1
P adalah panjang pipa knalpot dalam satuan inchi, maka didapat hasil sebesar 26 mm, besar sekali. Untuk memperkuat torsi bawah, maka primary pipe kita putuskan memakai sebesar 24mm, sedangkan porting buang 23mm, baru pada secondary pipe kita lanjut sebesar 26mm. Kemudian menggembung semakin besar selaras dengan panjang knalpot. Pengaturan silincer sesuaikan untuk karakter trek panjang atau pendek...

No comments:

Post a Comment