Bagi para Scooteris, tentunya dah paham dong sifat
bawaan Vespa yang paten? Iyaps! Yaitu “boros”. Nah kali ini ada beberapa tips
& trik agar Vespa bisa diminimalis kocoran BBMnya, salah satunya yaitu
dengan mengkondisikan supaya Vespa kita memiliki sistem pembakaran yang bagus
dan sesempurna mungkin.
Untuk itu yang bisa diperhatikan adalah:
- Bahan bakar yang bagus untuk dibakar.
- Api yang bagus untuk pembakaran BBM.
- Waktu pengapian yang bagus (pertemuan antara bahan
bakar dengan api).
Bahan bakar yang bagus
Yang dimaksudkan di sini ada perpaduan yang pas
antara bensin dengan oksigen, dimana prosesnya dilaksanakan di karburator. Jika
terlalu banyak oksigen (udara / angin), dan kurang bensin dalam prosentase gas
yang akan dibakar, maka hasil pembakaran tidak maksimal. Demikian pula terlalu
banyak bensin dan kurang oksigen membuat pemakaran juga tidak akan sempurna. Dalam
hal ini peranan karburator dan settingannya menjadi sangat penting.
Api yang bagus
Api yang bagus sangat diperlukan untuk membakar
campuran gas bahan bakar yang bagus, supaya menghasilkan pembakaran yang juga bagus. Sekalipun cetusan api
terjadinya di busi, tetapi di dalamnya melibatkan komponen lainnya, misalnya:
tutup kepala busi, kabel busi, koil, platina atau CDI, dan sumber dayanya
(spool dan magnet). Jika ingin pembakaran yang sempurna, maka deretan komponen
penghasil api tersebut semuanya harus dalam kondisi prima. Karena dari kondisi
yang prima itulah akan dihasilkan api yang bagus, dan api yang bagus itulah
yang menunjang adanya pembakaran yang sempurna.
Waktu pengapian yang bagus
Maksudnya adalah waktu yang tepat untuk terjadinya
proses pembakaran. Yaitu waktu di mana busi meletikkan bunga api dalam
kaitannya dengan posisi seher dalam mesin (ruang bakar). Jika Vespa kita
memakai CDI, maka untuk sementara point ini bisa diabaikan, walaupun sebenarnya
perkembangan yg sekarang CDI-pun bisa diset untuk mengatur kapan saatnya busi
akan memercikkan bunga api. Jika Vespa kita memakai platina, maka setelan waktu
pengapian yang bagus ini seringkali kita kenal juga dengan istilah poor &
na.
Gabungan ketiga hal di atas inilah yang akan
menghasilkan pembakaran yang baik, pembakaran dengan efesiensi dan efektivitas
yang maksimal, sehingga dengan sendirinya setiap liter bensin juga akan mencapai
daya tempuh maksimalnya.
Mengenai oli samping tidak dikaitkan, karena
sekalipun oli samping juga akhirnya terbakar, namun sebenarnya tidak
berhubungan langsung dengan sistem pembakaran itu sendiri.
Mengenai bahan bakar yang bagus
Kita tahu bahwa dalam proses pembakaran membutuhkan
campuran udara (oksigen) dengan bahan bakar (bensin). Perbandingan yang ideal
untuk keduanya menurut spesialis bahan bakar adalah 14,7:1. Campuran dengan
komposisi semacam itu akan menghasilkan pembakaran yang sempurna, dan gas
buangnya juga relatif bersih. Komposisi campuran udara dan bensin tersebut disebut
dengan AFR (Air Fuel Ratio). Nah, yang sulit adalah bagaiamana menyetting
karburator supaya menghasilkan AFR 14,7.
Berbeda dengan sistem injeksi, di mana pencampuran
bensin dan udara tidak lagi dilakukan di karburator, melainkan bensinnya disemprotkan
ke dalam mesin, dan jumlah diatur secara elektronik untuk seakurat mungkin
disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan sistem injeksi pembakaran yang dihasilkan
memang lebih sempurna, bensin lebih hemat, gas buang semakin ramah lingkungan.
Kita bisa melihat, mau disetting sebagus apapun
karburator tidak akan pernah menjadi sempurna. Itulah alasan kenapa Vespa kebanyakan
boros.
Campuran terlalu kaya, bensin boros. Campuran
terlalu miskin (lean), tenaga juga tidak maksimal, jadi main gas besar,
mesin panas, dan bensin juga boros.
Praktisnya, agar Vespa kita agak tidak boros, dalam
kaitan dengan gas bakar:
-
Pelihara kebersihan karburator, termasuk kebersihan saringan udaranya.
- Packing dari karburator ke mesin jangan ada yang
bocor, demikian pula seal setelan angin.
- Pakai spuyer standar.
- Atau kalo kondisi mesin / karburator sudah tidak
standar, diujicobakan memakai spuyer yang paling sesuai (dan otomatis mendekati
AFR yang seharusnya dibutuhkan).
Caranya nyetting setelan angin:
- Mesin dalam kondisi tidak dingin (sehabis dipakai
keliling kampung).
- Setelan langsam / gas (putaran di atas karbu)
diperbesar sampai agak besar.
- Setelan angin diputar ke kanan poll sampai menutup,
kemudian dibuka (diputar ke kiri satu setengah putaran).
- Mesin dihidupkan, setelan angin diputar ke kanan
dan / atau ke kiri (menyesuaikan) sampai mendapatkan suara dan setelan paling
joss! (suara paling nyaring & melengking). Posisi seperti ini adalah posisi ter-ideal, dan
masih bisa ditambah ke kanan atau ke kiri sedikit sesuai dengan selera.
- Setelah tercapai kondisi ideal, setelan langsam dikembalikan
ke posisi semula.
- Langsam di-stel kecil sehingga saat perpindahan
gigi tidak menyentak (saat dikopling mesin tidak berputar kenceng), tetapi juga
jangan terlalu kecil agar mesin tidak mudah mati.
Untuk saya pribadi, stelan langsam / gas saya buat
agak kecil, jadi jika gas posisi lepas mesin akan mati. Namun ini kondisi yang
nyaman, karena kita tahu karakteristik Vespa bila mesin panas (habis dipakai
jarak jauh) kebanyakan gas akan mbandang. Jadi ini salah satu untuk mengatasi
gas mbandang tersebut.
Thanks, semoga bermanfaat untuk sharing infonya. Salam Scooteris!